Minggu, 04 Januari 2009

AGAR ADENIUM TERUS BERKEMBANG

AGAR ADENIUM TERUS BERKEMBANG
Kamboja Jepang semakin lama semakin di suka, bunga yang nama latinnya Adenium ini memang memiliki bentuk yang cantik dengan aneka warna seperti merah, kuning dan merah muda. Belakangan jenis tanaman ini mulai terkenal dengan bonggol akarnya yang besar, apalagi batangnya yang panjang pun bisa dibonsai.

Meski namanya Kamboja Jepang, namun Adenium tidak ada hubungannya sama sekali dengan negara matahari itu. Karena tanaman ini berasal dari Afrika, terutama di daerah gurun pasir seperti Senegal sampai Sudan, Kenya, Mozambik, Namibia dan sekitarnya. Tak heran bila banyak yang menjuluki Adenium sebagai the desert rose atau Mawar Padang Pasir.
Dilihat dari asalnya, tanaman ini mampu bertahan di iklim yang panas dan kering. Karena itu perawatannya pun tak banyak membutuhkan perhatian khusus, bahkan ia mampu bertahan tanpa disiram selama dua minggu. Faktor yang menguntungkan lainnya, Adenium dapat berbunga kapan saja, tanpa batasan musim dan jumlah bunga dalam satu tanaman pun bisa lebih dari 50 buah!

Bila di rawat dengan baik, tanaman ini memiliki usia yang panjang melebihi usia manusia. Konon, ada Adenium yang usianya telah mencapai 200 bahkan 1000 tahun! Meski tak membutuhkan perawatan khusus, namun masih banyak masyarakat awam yang mengeluh kalau Adeniumnya sulit berbunga. Nah, bila untuk lebih jelasnya, cobalah kiat merawat Adenium berikut ini:

Cara Perawatan Adenium:
1. Adenium membutuhkan cahaya matahari langsung minimal 5 jam perhari. Untuk tanaman muda (di bawah usia 2 bulan) lebih baik diletakkan ditempat yang agak ternaungi.
2. Adenium dapat hidup pada suhu 5 hingga 52 derajat c.
3. Penyiraman dapat dilakukan setiap hari jika musim kemarau tiba, namun kurangi penyiraman saat musim hujan.
4. Pemupukan dapat menggunakan pupuk kandang, humus atau kompos yang ditambahkan pada permukaan media tanam setiap 1 bulan sekali. Selain itu dapat digunakan pupuk organik buatan pabrik dalam bentuk tablet atau butiran. Pupuk kimia buatan pabrik yang bersifat slow release (tidak mudah larut) seperti Dekastar, Magamp, Osmocote setiap 3 atau 6 bulan sekali juga bisa diberikan. Begitu juga dengan Gandasil, Hyponex dll. Sebagian orang juga menambahkan hormon pertumbuhan seperti Atonik, Dekamon dll dengan cara disemprotkan ke sekujur tanaman sebulan sekali.
5. Media tanam bisa menggunakan pasir, arang dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Jika tak ditemukan arang, bisa digunakan sekam atau bahan lainnya yang mirip sifatnya. Lebih sempurna jika ditambah kapur dolomit secukupnya. Penggantian media tanam dapat dilakukan setiap tahun sekali.

Hama dan Penyakit
Layaknya tanaman lain, bila tidak dirawat Adenium juga dapat terserang penyakit yang akan menghambat pertumbuhannya. Kenali dan pahami cara mengatasinya:

Serangan Hama
• Tungau merah adalah musuh besar Adenium. Tandanya daun akan gugur dan menguning di bagian pucuk. Gunakan akarisida seperti: Kelthane atau Omite.
• Kutu Kuning dan Kutu Putih: Berantas dengan Insektisida seperti Supraside, Decis, Curacron atau Basudin 3 kali seminggu.
• Nematod. Serangan umumnya terjadi pada akar, ditandai dengan menguning dan gugur daun. Gunakan Furadan 3G untuk pencegahan.

Serangan Penyakit
• Jamur dan Bakteri. Gejala: daun menguning dan bercak kecoklatan. Semprotkan fungisida seperti Benlate, Dithane M45, atau Rdomil. Untuk mencegahnya tempatkan tanaman di cahaya matahari penuh dan bersihkan lingkungan sekitar.
• Defisiensi unsur hara. Gejala: pertumbuhan daun lambat, daun menguning tanpa sebab, mudah rontok dan bentuk bunga tidak sempurna. Penyebabnya adalah media tanam sudah lama tak diganti atau ph media tanam terlalu asam sehingga mengganggu penyerapan unsur hara. Solusi: ganti media tanam.
• Virus. Gejala: timbul bercak-bercak berwarna lebih muda dari daun atau seperti variegata. Belum ada obatnya.

Tidak ada komentar: